anak-anak belajar membatik di Wisata Bati Pati beberapa tahun lalu sebelum pandemi Covid-19. |
Pembaharuan.com PATI - Menekuni usaha batik sejak 2007, pasangan Tamzis Al Anas dan Yuliati Warno ingin ikut andil dalam melakukan pelestarian dan pengembangan batik. Didorong keinginan ini, pada 2015 lalu mereka kemudian mendirikan Wisata Batik Pati.
Walaupun
sempat sepi akibat wabah virus corona. Kini Wisata Batik Pati kembali dibuka
untuk umum. Sehingga pelajar ataupun masyarakat umum dapat kembali belajar
batik ditempat tersebut. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Beralamat di
Jalan Sunan Ngerang RT 7 RW 3, Desa Langgenharjo, Kecamatan Juwana, Kabupaten
Pati. Bagi yang ingin belajar membatik, cukup merogoh kocek 15 ribu rupiah dan
langsung dilatih oleh pengrajin batik secara langsung.
Pemilik Wisata
Batik Pati Yuliati Warno menjelaskan, masuk ke wahana wisata ini, pengunjung
cukup membayar 15 ribu rupiah dan mendapatkan kain putih untuk sarana membatik.
“Biaya 15
ribu rupiah kalau praktek membatik.
Sudah diajari cara membatik dari awal sampai selesai hasilnya nanti bisa
dibawa pulang. Tapi kalau cuma mau berkunjung ya gratis,” jelasnya saat
ditemui, Rabu (6/10/2021).
Yuliati mengatakan, sebelum pandemi pengunjung rata-rata per minggu mencapai dua sampai tiga sekolahan. Namun, sempat berhenti selama pandemi. Kini dibuka kembali dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat.
Selain dari
lokal Kabupaten Pati, banyak juga wisatawan dari luar daerah yang ingin belajar
batik disini. “Ada juga dari luar kota, seperti tadi ada yang tefon dari
Semarang. Biasanya mereka wisata dulu di tempat wisata seperti pantai atau apa
nanti mampir kesini,” katanya.
Dirinya
menambahkan, Wisata Batik Pati juga bekerjasama dengan agen perjalanan wisata.
Jadi bisa jadi satu paket wisata, dan tak ada batasan untuk para pengunjung.
Pihaknya juga menyediakan private, bagi pengunjung yang ingin lebih serius
menekuni pembuatan batik.
“Kalau mau
private juga bisa karena lebih serius. Jadi beda dengan yang umum. Kalau prevate
50 ribu/hari diluar bahan baku. Biasanya 3 hari selesai, cuma kalau batik kan
butuh banyak proses. Jadi pada datang lagi,” katanya.
Yuliati
berhatap, Wisata Batik Pati kedepannya bisa menjadi pusat wisata batik di
kabupaten Pati dan direkomendasikan menjadi tempat belajar membatik di Pati. “Semoga
kedepan bisa lebih berkembang, maju, dan bisa dikenal dari anak-anak hingga
usia tua.
Diketahui, wisata
Batik Pati buka dari hari Senin sampai Sabtu. Bagi yang ingin berkunjung kesana
dapat menghubungi Yuliati Warno di no Telp.081326693300 atau melalui instagram
wisata_batik_pati.(din/pop)