Iklan

Iklan

Prawoto Dijadikan Pilot Project Pemanfaatan Sel Surya sebagai Pembangkit Listrik

Jumat, 16 April 2021, 14.49.00 WIB Last Updated 2021-04-16T08:02:15Z

PATI- PEMBAHARUAN.COM-Kebutuhan masyarakat akan listrik semakin meningkat, sementara biaya produksi pembangkit listrik yang dibebankan kepada pelanggan pun terus membubung naik. Menyikapi hal itu, pemerintah pun mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Guna memanfaatkan energi yang terbarukan tersebut menjadi listrik, pemerintah sudah menunjuk sejumlah desa untuk dijadikan pilot project, salah satunya Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati.

Kepala Desa Prawoto, Ahmad Hyro Fachrus mengaku saat ini pihak pemerintah desa sudah melakukan pengajuan ke Pemerintah Provinsi Jateng melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) guna pengadaan PLTS tersebut.

“Kebetulan desa kami menjadi binaan Dinas ESDM Provinsi, dan Prawoto dijadikan sebagai pilot project PLTS. Untuk memenuhi itu, kami sudah mengajukan surat resmi ke pihak dinas di provinsi,” terang Hyro.


Sendang Widodari (Widodaren) di Dukuh Demasan, Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo, Pati (istimewa)

Dijelaskan, sampai saat ini persiapan pengadaan PLTS sudah sampai pada tahapan survey lokasi yang akan dijadikan penempatan peralatan dan panel pembangkit tenaga surya.

“Dari hasil survey tersebut rencananya lokasi penempatan panel dan pembangkitnya berada di Dukuh Demasan tepatnya di Sendang Widodaren dan Dukuh Plosokerep,” jelasnya.

Dipilihnya kedua lokasi tersebut karena dinilai sesuai dengan standart yang dibutuhkan untuk dijadikan pusat pembangkit listrik, salah satunya sumber air yang nantinya digunakan untuk menjalankan turbin.

“Di lokasi tersebut nantinya dibuat sumur kedalaman sekitar 70 meter yang akan dipasangi turbin. Sedangkan panel tenaga surya itu nantinya untuk menjalankan turbin air dan menghasilkan listrik yang akan dihubungkan ke rumah-rumah warga,” imbuh kepala desa yang menjabat tiga periode tersebut.

Program PLTS tersebut rencananya berjalan tahun ini. Diharapkan dengan adanya PLTS mampu menekan biaya pengeluaran warga untuk kebutuhan listrik yang cukup signifikan.

“Selama ini rata-rata pengeluaran warga untuk listrik mencapai Rp. 1,5 juta perbulan, dengan adanya PLTS ini nanti saya yakin pengeluaran warga akan berkurang sehingga bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain,”pungkas Hyro. (amahita)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Prawoto Dijadikan Pilot Project Pemanfaatan Sel Surya sebagai Pembangkit Listrik

Terkini

Topik Populer

Iklan